MAJENE, Pasca Gempa 2021 silam, salah satu SD di Kabupaten Majene, Provinisi Sulawesi Barat (Sulbar), belum mendapatkan bantuan pembangunan unit sekolah baru. Padahal, sekolah yang ikut ambruk dihantam gempa Majene-Mamuju 3 tahun lalu, kini sudah bisa ditempati.
Nursaid bilang, sudah sekian kali sekolahnya dikunjungi pihak dinas terkait untuk melihat kondisi tersebut. Mulai dari Bupati Majene A. Achmad Syukri, Kadis Dikpora Majene, Kabid Dikdas Dikpora Majene, tapi hingga kini belum juga dapat perhatian serius.
“Hanya dijanji-janji saja. Tapi sampai sekarang juga belum dapat bantuan,” kata Nursaid Kepala SDN No. 16 Inpres Tanisi, Kecamatan Malunda, Jumat 8 November 2024.
Kata Nursaid, dari sekian sekolah yang rusak di Kabupaten Majene, SDN No.16 Inpres Tanisi-lah yang sangat parah. Mulai dari Perspustakaan, kantor, WC, semuanya hancur dan tidak dapat difungsikan lagi. Sementara ruang kelas belajar yang juga ikut hancur, terpaksa hingga saat ini siswa belajar dalam ruangan tersebut. Lantaran tidak ada tempat yang memadai untuk melakukan proses belajar-mengajar.
“Tapi justru sekolah kami yang tidak dapat bantuan pembangunan. Padahal banyak sekolah yang tidak rusak berat, justru dapat bantun,” ucapnya.
Ia berharap, semoga sekolah yang berada di Pinggir Jalan Poros Majene-Mamuju ini segera mendapat perhatian serius dari pemerintah. Baik dari pemerintah Kabupaten Majene, Pemerintah Provinsi Sulbar, hingga Pemerintah Pusat.
“Kalau bisa jangan rehab, harus pembangunan ulang gedung baru,” harapnya.(*)






