Majene, terassulbar.id – Usai mencuatnya keluhan masyarakat terkait pembelian obat di luar rumah sakit, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Majene, Jasman, turun tangan. Ia menegaskan agar RSUD Majene segera mengembalikan dana pembelian obat kepada pasien dan memperbaiki sistem pelayanan, terutama di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Jasman mengimbau kepada seluruh masyarakat yang telah membeli obat di luar Apotek RSUD Majene agar segera menyerahkan nomor rekening pasien atau keluarga ke pihak rumah sakit untuk proses pengembalian dana.
“Berapapun jumlahnya, mau seribu atau dua puluh ribu rupiah, tetap harus dikembalikan. Itu bentuk tanggung jawab rumah sakit kepada masyarakat,” tegas Jasman dari Fraksi Demokrat, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, hadirnya pengawasan dari Komisi III DPRD Majene diharapkan menjadi angin segar bagi masyarakat agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat, adil, dan transparan.
Selain menyoroti pengembalian dana obat, Jasman juga meminta RSUD Majene membangun apotek khusus di area IGD untuk mempercepat pelayanan obat bagi pasien gawat darurat.
“Jarak apotek utama dengan IGD cukup jauh. Ini menyulitkan tenaga medis dan memperlambat pelayanan. Minimal sediakan obat-obat penting seperti penanganan jantung, kecelakaan, dan kasus darurat lainnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, politisi muda ini juga mengultimatum pihak RSUD Majene agar memprioritaskan penyediaan stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD). Ia menilai, ketersediaan darah harus dijaga agar tidak ada pasien yang kehilangan nyawa hanya karena kekosongan stok.
“Jangan sampai ada warga yang tidak tertolong hanya karena tidak ada darah,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Jasman menegaskan bahwa dalam kondisi darurat, pihak rumah sakit harus lebih mengutamakan penyelamatan nyawa pasien daripada urusan administrasi.
“Yang utama itu selamatkan dulu pasien. Administrasi bisa diselesaikan setelahnya,” tutupnya.(*)